Minggu, 6 Jul 2025
Korupsi

Masyarakat Pertanyakan Kwalitas dan Tranparansi Proyek Talud di Sidodadi Kecamatan Pardasuka

Pringsewu, Lampung – Mata Elang.com

Proyek pembangunan talud penahan tanah di sepanjang ruas jalan Pekon Sidodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Pasalnya, proyek tersebut dinilai tidak sesuai spesifikasi teknis serta tidak jelas asal-usul dan anggaran pelaksanaannya, sehingga dianggap seperti “proyek siluman”. Rabu (2/7/2025).

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Kabupaten Pringsewu, Yurizah Alie, angkat bicara terkait proyek yang sedang berjalan tersebut. Saat ditemui di kantor FPII, Yurizah  Alie menyampaikan kekecewaannya terhadap ketidakjelasan pelaksanaan proyek tersebut.

“Informasinya proyek ini berasal dari provinsi, tapi saya sendiri tidak tahu pasti. Setiap kali saya memantau ke lokasi, tidak pernah terlihat pelaksana atau pengawas proyek di lapangan. Ini sangat aneh,” tegas Yurizah Alie

Ia juga menyoroti mutu material yang digunakan. Menurutnya, batu yang digunakan diduga bukan batu berkualitas melainkan batu kapur, dan sebagian pekerjaan tidak melalui proses penggalian terlebih dahulu.

“Ada yang langsung dipasang batu tanpa digali, apakah memang begitu teknisnya? Pasir yang digunakan juga kuning seperti bercampur tanah, saya ragukan kualitasnya. Sampai saat ini pun, panjang volume dan anggarannya tidak jelas,” ujarnya.

Tak hanya itu saja, berdasarkan pantauan awak media di lapangan, proyek bangunan TPT tersebut tidak dilengkapi dengan papan informasi, sehingga terkesan sengaja ada yang ditutup-tutupi.

Selain itu, Yurizah Alie mendesak pihak pemerintah daerah dan provinsi untuk lebih selektif dalam menunjuk kontraktor agar hasil pekerjaan lebih maksimal dan tidak asal-asalan.

Keluhan juga datang dari warga sekitar. Salah seorang warga mengungkapkan keresahannya akibat material proyek yang berserakan di jalan dan membahayakan pengguna jalan.

“Ban motor saya sampai bocor kena pecahan batu kecil yang berserakan. Mereka tidak membersihkan material sisa pekerjaan. Bahkan tumpukan batu juga mengganggu lalu lintas karena ditempatkan di badan jalan,” keluh seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak kontraktor atau dinas terkait yang bisa dimintai keterangan resmi terkait proyek talud tersebut. Masyarakat berharap ada peninjauan ulang terhadap proyek tersebut agar sesuai dengan standar dan tidak membahayakan warga sekitar. ( Tim)