MATA-ELANG.COM || Nias Barat-Sumut, -Kematian bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang status sosial dan latar belakang, kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak, terhormat atau bawahan. Peristiwa kematian tak seorangpun menghendakinya namun atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kematian juga akhir dari perjalanan manusia selama hidup di dunia ini. Bahkan ketika menerima berita duka cita tidak sedikit yang sedih dan merasa kehilangan khususnya keluarga yang dicintai dan ditinggalkan.
Ucapan dukacita dan belasungkawa pun disampaikan oleh kerabat, sanak saudara dan kolega. Hal ini pertanda bahwa kematian adalah bicara kemanusiaan.
Khenoki Waruwu mengatakan sebelum dirinya terpilih sebagai Bupati Nias Barat sudah terlebih dahulu mencetuskan ide dan program santunan kematian mengingat mayoritas masyarakat membutuhkan dukungan dari pemerintah.
“Program santunan kematian tersebut baru bisa diimplementasikan dan direalisasikan setelah dirinya dilantik sebagai Bupati Nias Barat periode 2021-2024, ucapnya di Nias Barat, Selasa (03/01/2023).
Hingga hari ini, santunan kematian sudah disalurkan sebanyak 843 orang dalam kurun waktu satu tahun delapan bulan. Atas kebijakan dan program tersebut langsung diterima manfaatnya oleh masyarakat dan pro-rakyat mendapatkan penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Kementerian Dalam Negeri.
Khenoki Waruwu menambahkan keterpanggilan berkarir di dunia politik merupakan amanah dari rakyat dan Tuhan. Maka dari itu, tidak berlebihan kalau saya mengatakan sebagai abdi rakyat dengan slogan Soguna Bazato, Bersih Unggul dan Maju.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan santunan kematian menyampaikan kesaksian bahwa program ini sangat produktif, responsif dan pro-rakyat. Beban keluarga yang berduka sangat terbantu dan tertolong, ucapnya
Tentu saja, dengan pencapaian tersebut, masyarakat NISBAR merasa lega dan berbangga hati. Pencapaian PemDa NISBAR,suatu anugerah terindah bagi kami masyarakat banyak. Dikutip awak media Mata Elang.Com.
Cristian A Gulo