Potret Jembatan Simo-Glendeng Tinggalkan Janji Manis Pemerintah

Posted on :

 

Tuban, JATIM||mata-elang.com– Jembatan Simo-Glendeng jembatan yang menjadi penghubung antar kabupaten Bojonegoro dan kabupaten Tuban sampai saat ini belum ada perbaikan karena terlena janji manis pemerintah.

Jembatan penghubung antar kabupaten yang membelah sungai Bengawan solo, yang memiliki panjang sekitar 310 m yang di bangun pada tahun 1989 dan selesai pada tahun 1990, dan sudah mulai retak retak hingga rusaknya tiang penyangga jembatan pada sisi utara yang masuk wilayah kabupaten Tuban.

Jembatan yang di perbaiki lagi pada tahun 2020 sudah mulai ambles, di akibatkan tidak kuatnya,tiang penyangga jembatan menahan derasnya terjangan arus air sungai Bengawan solo,sehingga pada tahun,2020 di rehab dengan menelan biaya,hingga Rp 4, 17 m dari APBD kabupaten Tuban,yang di kerjakan oleh kontraktor rekanan pemkab tuban.
Dan diduga akibat pembangunan jembatan glendeng tersebut yang tidak maksimal dan longgarnya pengawasan dari dinas terkait pada pengerjaan proyek jembatan tersebut,sehingga pengerjaan proyek oleh PT kontraktor rekanan terkesan sembarangan dan amburadul sehingga pada hari Selasa (26/07/2023), jembatan glendeng kembali di tutup dan arus lalulintas di alihkan memutar melawati ponco.

Jembatan Glendeng menjadi akses penting bagi sebagian masyarakat,warga desa simo kecamatan Soko kabupaten Tuban maupun warga kabupaten Bojonegoro, kemudian awak media adakan wawancara kepada warga setempat yang enggan di sebutkan namanya 25/07/2023.

kepada awak media mengatakan”,sejak jembatan glendeng di tutup, dan tak kunjung di bangun kami sebagai rakyat kecil kesusahan mas untuk melakukan aktifitas,karena arus lalulintas di alihkan memutar melewati Ponco kecamatan Parengan,sangat menyita waktu,tenaga dan menambah biaya,

Dari salah satu dinas terkait pernah di hubungi dengan awak media dan mengatakan secepat nya segera di perbaiki tapi nyata sampai sekarang tidak ada tanda tanda mau di perbaiki, apa masyarakat itu cukup di kasih janji janji saja?.

Harapan kami sebagai rakyat kepada pemangku kebijakan,kasianilah kami sebagai rakyat kecil,karena jembatan glendeng adalah akses satu satunya kami untuk melakukan aktifitas demi sesuap nasi,mirisnya lagi sekarang kondisi jembatan glendeng lebih parah lagi dan sangat memprihatinkan dan semakin sekarang berubah seperti museum tua.

Dan di tempat terpisah kemudian awak media menghubungi agung selaku pejabat PUPR melalui pesan singkat via WhatsApp namun tidak merespon meskipun kelihatan online,dan seakan akan mengabaikan awak media ketika meminta klarifikasi.

Kapan lagi jembatan glendeng itu akan di renovasi atau di perbaiki biar masyarakat bisa menikmati lewat jembatan itu lagi yg seperti dulu tanpa ada rasa takut, padahal akses buat masyakat kecil yang sering menggunakan roda 4.

Tinggalkan Balasan