“Dalam Klarifikasi Oknum Pemborong Yang Mengaku Pimred Media, Beri Pertanyaan diduga diskriminasi yang mengesankan Dikte pada fungsi pers”.
MATA-ELANG.COM || LAHAT-SUMSEL, -Dugaan Proyek siluman tersebut disinyalkan pada sebuah proyek dikabupaten Lahat Sumatera Selatan (Sumsel), nampak tak memiliki papan informasi dan dinilai asal-asalan dalam proses pengerjaannya.
Sebagaimana diketahui, setiap program pembangunan infrastruktur yang di kucurkan oleh pemerintah pusat baik bersumber dari Anggaran Pendapatan belanja negara (APBN), maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), tentu bertujuan pada pemaksimalan lancarnya upaya pemerintah, salah satunya dalam perputaran roda perekonomian dan kemakmuran masyarakat.
Hal ini tentu diharapkan dalam proses prealisasian setiap proyek pembangunan diharapkan dapat berjalan sesuai ketentuan regulasi yang termaktub pada petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknik (Juknis) kegiatan itu sendiri, salah satunya bersifat transfaran.
Berdasarkan Pantauan sementara wartawan, di sinyalir banyaknya dugaan proyek siluman yang ada di Kabupaten Lahat.

Bagaimana tidak, hal itu dapat di indikasikan seperti pada proyek drenase di area persawahan tungul bute, spal di area kota agung, serta jalan cor beton di desa lesung batu, dimana dalam realisasinya tanpa menggunakan papan proyek.
Sementara, menyoal salah satu proyek diduga siluman berupa cor beton di kabupaten lahat, ketika tim media melakukan investigasi lapangan pada Rabu, (7/12/2022), terlihat dilokasi pekerjaan cor beton dikerjakan tidak sesuai spek.
Proyek tersebut tepatnya didesa lesung batu kecamatan mulak ulu kabupaten lahat provinsi Sumatera Selatan, sekitaran jalan lingkar desa yang tidak jauh dengan rumah kepala desa lesung batu.
Tak hanya terlihat tidak sesuai spek, pekerjaan tersebut bahkan di temukan tanpa papan proyek dan pengawas lapangan.
Konfirmasi media melalui kades setempat, memberi jawaban tidak tahu menahu soal proyek tersebut.
Meski begitu, kepala desa memberikan nomor kontak 0853 66XXX XXX dimana informasi dikabarkan pemilik nomor tersebut Akrab di Sapa Thamrin Zaiber, merupakan vendor atau pemborong dari cor beton tersebut.
Selanjutnya pada Kamis pagi tanggal 08 Desember kemarin, wartawan melakukan konfirmasi melalui sambungan telfon seluler kepada Thamrin Zaiber orang yang di anggap sebagai pemborong atau vendor itu.
Ironis, mencerminkan sikap mental yang tak beretika, oknum vendor malah menjawab dengan nada arogan kepada wartawan.
Berdasarkan informasi audio rekaman yang terangkum pada percakapan konfirmasi via telepon tersebut, dengan nada arogan oknum Thamrin Zaiber, menjawab tidak mengetahui sumber anggaran proyek cor itu sendiri. dan justru balik mempertanyakan tingkat profesionalisme dan jenjang jurnalistik pihak wartawan, dimana menurut analisis media pertanyaan tersebut seakan menyudutkan dan terkesan diskriminasi untuk mendikte fungsi jurnalisme.
“Saya tidak tau dengan anggaran apa proyek itu di bangun, ada apa dengan pekerjaan saya, kamu selaku apa, kamu sudah UKW atau belum?”, Tanya Thamrin Zaiber ke pihak wartawan, Dilansir dari rekaman audio percakapan yang selanjutnya terjadi perdebatan.
Tak hanya itu, meski belum diketahui pasti nama media dipimpinnya, saat konfirmasi berlangsung, oknum Thamrin Zaiber mengaku bahwa dirinya merupakan seorang pimpinan Redaksi pada salah satu perusahaan pers atau media dan telah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW).
” nanti akan saya kirim kartu anggota saya bahwa saya adalah Pemred dan kartu UKW saya juga nanti saya kirimkan, kamu di organisasi pers mana?” Katanya dalam rekaman audio.
Bahkan, oknum Thamrin Zaiber malah mengimbuhkan pernyataan yang seakan meragukan keabsahan legal standing wartawan yang sedang melakukan konfirmasi kepadanya.
“kalau kamu wartawan tentunya kamu tau dari mana aliran dana itu ber-asal atau jalan cor beton itu di bangun, pekerjaan itu masih tahap pengerjaan ” cetus Thamrin Zaiber yang dinilai bernada arogan.
Berkaitan pada sumber anggaran proyek tersebut meski belum diketahui pasti jumlah total anggaran proyek, berdasarkan informasi sementara yang berhasil dihimpun media, proyek Jalan cor beton tersebut dikabarkan bersumber dari anggaran dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lahat yang diistimasikan dengan nilai anggaran ratusan juta rupiah.
Ket : Rekaman Audio perakapan saat wartawan melakukan konfirmasi ke oknum pemborong mengaku pimred salah satu media. (Doc.Red).
Hasil pantauan awak media, pekerjaan tersebut hampir selesai dikerjakan dan nampak dalam tahap finishing, dimana dalam konstruksinya salah satu kebutuhan material pembangunan, terlihat menggunakan material batu mangga.
Selain dinilai tak tranfaran karena tak menggunakan papan informasi proyek, pekerjaan cor beton tersebut diduga tidak sesuai standarnisasi spesifikasi konstruksi pembangunan dimana dalam proses pekerjaannya dinilai asal-asalan untuk meraup keuntungan pribadi.
Meski begitu, belum bisa dipastikan detil, dimana dugaan temuan tersebut, team media akan melakukan analisis perhitungan volume pekerjaan pada umumnya.
Selanjutnya, demi menghindarkan publik dari justice fikasi, serta sebagai upaya penegakan surpermasi hukum, akan dilakukan pelayangan surat laporan ke unit tipikor polres Lahat dan Polda Sumsel Hingga Mabes polri.
Hingga Berita Ini terbit, Media belum berhasil mengkonfirmasi pihak dinas terkait. namun demi keberimbangan informasi publik, media akan terus melakukan klarifikasi berlanjut dan akan di tayangkan pada edisi penayangan berikutnya.