“Jika Logistik Scrab Yang nampak kasat mata dapat di Grondol secara terang-terangan, mungkinkan ada oknum pembesar pada dugaan Pemalingan Itu”?
Mata-elang.com || Konawe-Sultra, -Sebuah informasi mengejutkan, baru-baru ini Lembaga Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional Sulawesi Tenggara (JPKPN-Sultra), menerima sinyal terkait dugaan terjadinya pemalingan Scrab (barang bekas atau limbah pabrik) di lokasi pabrik PT. VDNI di Kecamatan Morosi dalam jumlah besar.
Meski belum di ketahui pasti jumlah besar Scrab Tdi diduga tersebut, Dibeberkan sumber mengungkap ke pihak JPKPN Sultra, bahwa Scrab tersebut merupakan penyegelan sebanyak 7 unit kontener oleh BEA dan Cukai Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdapat di area lahan PT. VDNI Konawe Morosi, tepatnya pada tanggal 22/2/2023 sekitar jam 16.00 wita.
Sebagaimana di ungkapkan Woroagi ketua lembaga JPKPN Nasional sultra, sinyal berupa keterangan keterangan narasumber yang belum bisa ia sampaikan identitasnya, menceritakan awal kejadian penyegelan Scrab itu di lakukan saat pihak Bea Cukai Sultra melihat terdapat aktivitas pemuatan limbah scrab hasil aduan dimana sedang terjadi pemuatan limbah jenis besi di pengumpulan sisa barang pakai limbah PT. VDNI.
“Begitu pihak beacukai mengetahui telah terjadi pengangkutan, langsung melakukan tindakan penahanan dengan melakukan penyegelan, dan menurut keterangan yang sempat kami hinpun pihak pinance PT. VDNI juga sempat turun menyaksikan penyegelan kontener tersebut”, kata Woroagi.
Lanjut dia, “hasil investigasi dari himpunan sejumlah sumber yang kami terima, dari 7 kontener yang disegel ada 4 kontener yang sudah terisi pool siap kirim, selanjutnya keterangan dari nara sumber bahwa sampai detik kami komfirmasi kontener itu masih tersegel. adapun siapa pelakunya masih simpang siur” beber ketua JPKPN Sultra itu kembali melansir kan Informasi yang dihimpunnya.
Berkaitan hal tersebut, Woroagi Agima Ketua DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional (JPKP-N) Sultra menerangkan, menindak lanjuti informasi mengejutkan itu, pihaknya telah menerima intruksi dari Pusat berdasarkan hasil diskusi interaktif via whatshap. Untuk lebih mendalami dan mengetahui serta melihat autentikasi penyegelan Scrab yang diduga telah digrondol tersebut.
“Sebagai organisasi yang lahir dari rahim JPK (Jokowi Presiden Ku) kami tegaskan akan mempollow up dugaan pencurian limbah pabrik dan sudah disegel oleh beacukai yang di anggap sangat pantastis dan ini kejadian luar biasa, yang mana menurut informasi sementara kejadian ini disinyalir dugaan keras ada permainan sindikat atau mapia besi bekas yang selama ini sudah lama kami dengar dan sementara kami intai.” Imbuhnya.
Tak hanya itu, menurut Woroagi, pihaknya meyakini bahwa terdapat oknum merupakan orang pembesar dalam lingkungan pabrik diduga merupakan dalang atau beking terkait dugaan pemalingan tersebut.
“kami sangat menduga ada oknum sedang menjalankan permainan besar di dalam Pabrik itu sendiri. kenapa demikian, karna pemuatan besi ini sangatlah transparan dan terbuka dalam jumlah besar, jangan hanya masyarakat sekitar tambang yang ketika dia mengambil beberapa potongan besi baru dilakukan penindakan Hukum, dan ditambahkan masalah limbah pabrik itu sudah di atur dalam perundang-undangan bagimana regulasi penyimpanan” duga Woroagi.
” pengumpulan dan proses peleburan nya jangan seenak nya di Negeri ini. Jelas ko kalau masalah Scrab yang mengatur itu kalau jual belinya berarti kementerian Perindusttian dan perdagangan, kalau Pajaknya ya..Kementerian Keuangan. Tegas Woroagi.
Ditegaskan Ketua DPD JPKP Nasional Sultra, bahwa secepatnya akan melakukan Investigasi dan klarifiasi ke Pihak Managemen PT. VDNI masalah ini. jika perlu masalah ini dilakukan proses Hukum saja.
“Kami menduga keras ada konspirasi besar dalam dugaan kasus penyegelan ini, oknum Mavia harus di hilangkan dari Bumi Anoa Sultra” pungkasnya.
Meski belum diketahui pasti terkait informasi tersebut, Sebagai upaya Pencegahan keberlanjutan dugaan sindikat Maling Scrab, maka bentuk gerak cepat berita di terbitkan dan selanjutnya sebagai bentuk Keberimbangan informasi akan dilakukan klarifikasi ke sejumlah pihak berkaitan.
Selain itu, apabila terdapat hal yang hendak diklarifikasi yang dinilai t
belum sikron, akan di perbaiki dan diluruskan dalam pemberitaan berikutnya.
Laporan : Muh.Saldin.