Karmin SH, ; ” Kami Juga Minta Kejaksaan Agung Untuk Lakukan Pemerikasaan Pada Mega Proyek Tersebut”.
MATA-ELANG.COM || KONAWE-SULTRA, -Dewan pimpinan wilayah lumbung informasi rakyat sulawesi tenggara dan sejumlah NGO di kabupaten konawe melakukan investigasi lapangan terkait adanya proyek pembangunan irigasi wawotobi II di kabupaten konawe dengan nilai kontrak kurang lebih 264 M, dengan menggunakan kontrak MY yaitu mulai tahun 2020 s/d 2022 PT Pembangunan perumahan ( tbk) Sebagai Pelaksana pekerjaan.
Hal ini sebagai mana di katakan Gubernur LIRA dalam press rilisnya, menghimpun hasil invesitigasi dilakukan pihaknya, mulai dari awal pekerjaan di duga oknum pihak pelaksana pekerjaan serta oknum satker dan konsultan pengawas telah melakukan persekongkolan dengan modus item pekerjaan di kurangi kwalitasnya.
Bagaimana tidak, hal tersebut dikuatkan dengan di buktikan adanya dugaan penggunaan material yang tidak sesuai RAB, dan bahkan lantai kerja tidak di kerjakan lagi sesuai spesipikasi.
Gubernur LIRA Sultra itu menjelaskan, Hasil pantauan tim lira sultra serta sejumlah lembaga lsm di kabupaten konawe, akibat dampak pekerjaan iirigasi wawotobi II yang di duga asal di kerjakan, kondisi saat ini sepanjang pekerjaan yang telah di realisasi sudah mengalami kerusakan.
” Tim lira sultra sudah beberapa kali mengklarifiaks ke pihak balai wilayah sungai sulawesi tenggara, namun tak bisa memberikan jawaban apapun dan pihak PT pembanguanan perumahan ketika di konfirmasi melalau saluran telpon tak memberikan jawaban apapun terkait hasil kerja mereka”ujarnya.
Lanjut dia, “Maka dari itu kami dari lumbung informasi rakyat sulawesi tenggara bersama sejumlah lsm di kabupaten konawe meminta KPK dan kejaksaan Agung RI, segera melakukan proses penyelidikan dan penyidikan atas pekerjaan irigasi wawotobi II di kabupaten konawe yang menelan anggaran ratusan miliyar supiah. pasalnya, ada dugaan korupsi yang cukup masif dalam proses pelaksanaannya sehingga mutu dan kwalitas tak bisa lagi di jamin baik” Kata Karmin.
Menurut Karmin, hal tersebut tentu akan berdampak pada tidak tercapainya asas manfaat kerena kondisi lapangan saat ini. Terbukti, Bangunan proyek tersebut telah mengalami sejumlah kerusakan sepanjang saluran yang teleh di kerjakan, Pungkasnya.
Sumber : DPW LIRA Sultra.
