Oper Rekrutmen Jurnalis

Akibat Debu pengecoran Jalan, Resahkan Perekonomian Warga Disepanjang Jalan Pandanagung – Prambontergayang.

Mata-elang.com || Tuban-Jatim, -Sejumlah pedagang mengeluhkan debu yang berterbangan mencemari Jalan penghubung Desa Pandanagung – Prambontergayang Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Kondisi itu membuat tempat usaha mereka terdampak akibat debu tebal yang beterbangan.

Seorang pedagang mie ayam bernama Darus mengeluhkan debu yang berterbangan masuk ke warungnya dan terpaksa harus tutup selama satu Minggu, dikarenakan sepi sejak perbaikan jalan dimulai.

Tidak hanya pedagang itu saja yang dibuat kerepotan karena debu menyelimuti tempat usaha, pedagang gorengan, kelontong juga mengeluhkan akan kejadian ini karena mereka harus mengalami kerugian karena penyusutan penjualan.”warungku ya terpaksa harus tutup mas, ini saja aku baru buka setelah satu Minggu tutup karena debu, berharap sudah tak berdebu, nyatanya masih saja berdebu,” ucap Pak Darus.
Siapa yang gak mau mempunyai jalan mulus dan nyaman, tapi apakah harus menghentikan perekonomian masyarakat juga?, harus mengorbankan keberlangsungan hidup mereka?.

 

” Ya seharusnya penggarap proyek bertanggung jawab dong atas ketidaknyamanan ini, jangan seenaknya diam saja terhadap pedagang kecil,”tambah pak Darus.

Sebenarnya banyak sekali para pedagang yang korbankan oleh debu perbaikan jalan ini, tidak hanya debu saja, usut punya usut ada juga pedagang material di Desa Prambontergayang yang dirugikan oleh blokade jalan atau penutupan jalan, pemilik toko harus menanggung kerugian puluhan juta karena perbaikan jalan ini.

Apakah saat pekerjaan boleh menutup jalan semua? Memang tidak boleh dikerjakan setengahnya dulu?

Mendengar keresahan ini awak media mencoba menggali informasi ke pihak dinas terkait melalui pak Basdi,” ya mas nanti tak suruh nyirami,” ucap Pak Basdi melalui via WhatsApp. Sungguh simpel sekali tanggapan dari beliau yang seakan-akan kurang pengawasan dari dinas pelaksana.

Awak media pernah mengklarifikasi ke pihak mandor proyek tersebut jawabnya, “proyek ya memang harus seperti ini mas,” ucap mandor. Sungguh ucapan yang seolah-olah tidak punya salah ke masyarakat, dianggap biasa saja.

Kenapa bisa terjadi debu yang dahsyat ini, apa kualitas material yang kurang bagus atau memang karena cuaca?

Seharusnya pihak kontraktor tau diri dong, resiko apa yang terjadi terhadap manusia dan lingkungan? Seharusnya kontraktor tau cara meminimalisir resiko dan kerugian terhadap orang lain?

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada informasi lagi dari yang bersangkutan.

Reporter : Moh.Subiyanto.

Tinggalkan Balasan

Pemberitahuan : Segala Berita yang di Nilai Tidak Berimbang Dalam penerbitan, Merupakan Berita Yang masih dalam proses penindaklanjutan, dan Segala informasi yang dihimpun kemudian, Akan diterbitkan pada edisi penayangan Berikutnya.
Segala Pemberitaan Merupakan Tanggung Jawab Redaksi.